Roasting atau sangrai kopi adalah proses yang mengubah biji kopi hijau menjadi biji kopi yang siap untuk digiling dan diseduh. Proses ini sangat penting karena memengaruhi rasa, aroma, dan kualitas kopi yang dihasilkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang proses roasting kopi, teknik yang digunakan, serta bagaimana proses ini mempengaruhi rasa kopi.
Apa Itu Roasting Kopi?

Roasting kopi adalah proses pemanasan biji kopi hijau untuk mengembangkan rasa dan aroma yang khas. Biji kopi mentah pada dasarnya memiliki rasa yang sangat berbeda dan lebih hambar dibandingkan biji kopi yang sudah dipanggang. Selama proses roasting, biji kopi akan mengembang, berubah warna dari hijau menjadi cokelat, dan menghasilkan gas serta minyak yang memberikan cita rasa khas.
Tahapan dalam Proses Roasting Kopi
Proses roasting kopi melibatkan beberapa tahapan yang terjadi pada suhu dan waktu tertentu. Berikut adalah tahapan umum dalam proses roasting kopi:
- Pemanasan Awal (Preheat) Pada tahap awal ini, mesin roasting akan dipanaskan terlebih dahulu hingga mencapai suhu yang diperlukan, biasanya sekitar 180°C – 200°C. Biji kopi hijau akan dimasukkan ke dalam mesin setelah pemanasan awal selesai.
- Panggang Awal (Drying Stage) Pada tahap ini, biji kopi mulai kehilangan kelembapannya. Biji kopi akan mengeluarkan uap air, dan suhu di dalam mesin meningkat. Proses ini berlangsung sekitar 4-5 menit dengan suhu sekitar 160°C – 180°C. Pada tahap ini, biji kopi masih dalam bentuk yang agak keras dan belum berubah warna.
- Panggang Sederhana (Browning Stage) Setelah biji kopi kehilangan kelembapan, proses kimiawi mulai terjadi, di antaranya reaksi Maillard yang mengubah gula dan asam amino menjadi senyawa-senyawa yang memberikan rasa manis dan aroma yang lebih kompleks. Biji kopi mulai berubah warna menjadi kuning dan akhirnya cokelat. Pada tahap ini, suhu bisa mencapai 190°C – 210°C.
- First Crack (Retakan Pertama) First crack adalah momen penting dalam proses roasting, dimana biji kopi mulai mengembang dan pecah karena tekanan uap di dalam biji. Suara retakan ini seperti mendengarkan suara popcorn. Pada titik ini, biji kopi berubah menjadi warna cokelat muda. Biji kopi yang dipanggang hingga tahap ini cenderung memiliki rasa yang lebih ringan dengan karakteristik asam yang lebih dominan.
- Second Crack (Retakan Kedua) Second crack terjadi ketika suhu mencapai sekitar 225°C – 230°C. Biji kopi semakin mengembang, dan kulit biji mulai terkelupas. Pada titik ini, rasa kopi mulai lebih kompleks, dengan sedikit rasa pahit dan kekentalan yang lebih tinggi. Kopi yang dipanggang hingga tahap kedua memiliki rasa yang lebih gelap dan lebih kaya dengan sedikit kepahitan.
- Pendinginan Setelah mencapai tingkat kematangan yang diinginkan, biji kopi harus segera didinginkan agar proses roasting tidak berlanjut. Pendinginan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan udara dingin yang disemprotkan atau menggunakan mesin pendingin khusus. Pendinginan yang cepat menjaga agar biji kopi tidak terus memanas dan mengubah rasanya.
Teknik-teknik dalam Roasting Kopi

Beberapa teknik digunakan dalam proses roasting kopi untuk menghasilkan profil rasa yang berbeda. Teknik-teknik ini dapat diterapkan tergantung pada jenis mesin yang digunakan, serta preferensi rasa yang diinginkan. Berikut adalah beberapa teknik roasting kopi yang umum:
- Roasting Direct Heat (Panas Langsung) Pada metode ini, biji kopi dipanaskan menggunakan sumber panas langsung, seperti api atau gas. Proses ini menghasilkan biji kopi dengan rasa yang lebih kaya dan konsisten, dan sering digunakan pada mesin roasting drum.
- Roasting Indirect Heat (Panas Tidak Langsung) Metode ini menggunakan pemanasan yang lebih lembut melalui udara panas atau uap. Teknik ini menghasilkan rasa kopi yang lebih halus dan cenderung lebih stabil.
- Air Roasting Teknik air roasting menggunakan udara panas untuk memanaskan biji kopi secara merata. Mesin air roaster cenderung lebih mahal, namun hasil yang didapat lebih konsisten dan memiliki rasa yang lebih bersih.
- Cool Roasting (Roasting Dingin) Pada teknik ini, biji kopi dipanaskan pada suhu rendah untuk mengurangi rasa pahit. Biasanya, teknik ini digunakan untuk menghasilkan kopi dengan rasa yang lebih manis dan lembut.
Pengaruh Roasting terhadap Rasa Kopi
Proses roasting kopi sangat memengaruhi rasa akhir yang akan dihasilkan. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi rasa kopi berdasarkan tingkat kematangan biji:
- Light Roast (Roast Terang) Kopi yang dipanggang dengan tingkat cahaya lebih ringan memiliki karakteristik rasa yang lebih asam dan cerah. Biji kopi akan dipanggang hingga sekitar akhir tahap first crack, dengan suhu sekitar 190°C – 200°C. Profil rasa yang umum pada light roast adalah rasa buah, floral, dan sedikit keasaman.
- Medium Roast (Roast Sedang) Biji kopi yang dipanggang dengan medium roast akan memiliki rasa seimbang antara keasaman dan kekayaan rasa. Biji kopi dipanggang hingga awal second crack. Profil rasa pada medium roast cenderung lebih manis dengan nuansa cokelat, karamel, dan sedikit rasa kacang.
- Dark Roast (Roast Gelap) Kopi yang dipanggang hingga dark roast memiliki rasa yang lebih pahit, dengan sedikit atau tanpa rasa asam. Biji kopi akan dipanggang lebih lama hingga mencapai suhu sekitar 225°C – 240°C, dan biasanya melewati tahap second crack. Profil rasa dark roast memiliki rasa kuat dan berani, dengan nuansa cokelat gelap, sedikit bakaran, dan rasa pahit.
Alat yang Digunakan dalam Roasting Kopi
Untuk melakukan roasting kopi, dibutuhkan alat yang tepat. Beberapa alat yang digunakan dalam roasting kopi antara lain:
- Mesin Roasting Kopi Drum Mesin ini bekerja dengan cara memutar biji kopi di dalam drum yang dipanaskan. Mesin ini banyak digunakan dalam produksi kopi komersial dan menghasilkan hasil yang sangat konsisten.
- Mesin Roasting Kopi Fluidized Bed Mesin ini menggunakan aliran udara panas untuk mengangkat dan memanaskan biji kopi. Mesin ini memberikan pemanasan yang lebih merata, menghasilkan kopi yang lebih bersih dan konsisten.
- Roasting Manual Beberapa penggemar kopi memilih untuk melakukan roasting secara manual menggunakan wajan atau alat roasting khusus yang dipanaskan di atas api. Meskipun lebih sulit untuk mengontrol suhu dan waktu, metode ini memberikan fleksibilitas dan pengalaman tersendiri.
Kesimpulan
Roasting kopi adalah seni dan sains yang memainkan peran penting dalam menciptakan rasa kopi yang luar biasa. Setiap tahap dalam proses roasting, dari pemanasan awal hingga pendinginan, memiliki pengaruh besar terhadap hasil akhir. Dengan pemahaman yang baik tentang proses ini, para roaster dapat menghasilkan kopi dengan karakteristik rasa yang diinginkan. Bagi para pecinta kopi, penting untuk mengetahui profil rasa berdasarkan tingkat roasting yang diinginkan agar bisa menikmati kopi sesuai dengan preferensi pribadi.
Saat ini belum tersedia komentar.